BY PORTAL KRIPTO
4 Februari 2023
Portalkripto.com — Plt Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Didid Noordiatmoko, mengatakan bahwa meningkatnya pembayaran aset kripto di Indonesia tidak dibarengi dengan literasi lebih lanjut tentang industri terkait
“Banyak masyarakat yang tidak paham betul tentang aset kripto. Di Indonesia sendiri terdapat 16,55 juta pelanggan aset kripto, namun tingkat pemahaman belum berjalan baik. Masih ada platform yang belum terdaftar Bappebti,” ujar Didid.
Hal itu ia sampaikan dalam acara pembukaan Bulan Literasi Kripto (BLK) 2023 di Jakarta Kamis, 2 Februari 2023.
BLK digagas oleh Kementerian Perdagangan Republlik Indonesia (Kemendag RI) melalui Bappebti dengan menggandeng Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (ASPAKRINDO). Kolaborasi ini adalah tindak lanjut optimalisasi dan sinergitas antara pemerintah dan para pelaku usaha dalam pengembangan penyelenggaraan perdagangan pasar fisik aset kripto, terkait edukasi dan literasi kepada pelanggan, calon pelanggan, masyarakat serta pemangku kepentingan.
Kegiatan yang akan berlangsung selama Februari 2023 digelar di beberapa kota besar Indonesia seperti Jakarta, Medan, Semarang, Surabaya dan Makassar baik secara offline, online ataupun hybrid.
Di acara yang sama, Ketua Umum Aspakrindo Teguh Kurniawan Harmanda, mengungkap bahwa investasi kripto di Tanah Air lebih diminati oleh anak muda dan generasi milenial.
“Investasi kripto diminati anak muda, milenial, karena mereka berpikirnya kripto ini bisa mendapat keuntungan dalam waktu singkat. Tapi, mereka melupakan risiko yang ada,” jelasnya.
Dia tidak menyalahkan jika masyarakat memandang kripto sebagai penghasil cuan, tapi mereka juga perlu paham terkait peraturan perdagangan aset kripto yang berlaku. Manda berharap Bulan Literasi Kripto menjadi momen penting bagi masyarakat untuk memahami lebih dalam tentang perdagangan aset kripto.
Literasi Kripto Tanggung Jawab Bersama
Dalam kesempatan lain, Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga, menyatakan optimismenya terhadap perkembangan kripto di Indonesia.
Optimisme itu disampaikan Wamendag dalam acara “Peluang dan Tantangan Industri blockhain di Indonesia” di Universitas Diponegoro, beberapa waktu lalu.
Dalam acara itu, Wamendag Jerry Sambuaga berkata, dalam setahun terakhir meskipun mengalami penurunan, perlahan trend kripto terus naik.
“Penurunan itu dikarenakan oleh berbagai sebab. Namun saya optimistis kripto di Indonesia punya masa depan cerah karena trendnya perlahan terus naik,” ucapnya.
Jerry lalu menjelaskan, jika saat ini dia paham betul banyak orang yang menanti adanya bursa saham kripto.
Namun Kementerian Perdagangan memang tidak bisa begitu saja memutuskan untuk langsung setuju.
“Kami bukan tidak setuju tapi memilih untuk mematangkan siapa pedagangnya, siapa konsumen siapa pemilik asetnya dan tokennya,” ucapnya.
Jerry juga menambahkan, banyak hal-hal lain yang dibutuhkan secara matang misalnya sistem pendataannya yang harus rapi dan sistem servernya.
Jangan sampai ketika sudah bekerja nanti sistem sering mengalami down dan merugikan masyarakat.
Selain itu, Jerry juga membeberkan agar masyarakat tidak tertipu lagi dengan oknum yang mengatasnamakan investasi berbasis kripto.
Sementara Chief Marketing Officer portalkripto.com, Arfian Jamul Jawami, mengatakan blockchain muncul sebagai pintu gerbang potensial untuk pengembangan teknologi industri di masa depan.
“Tiga tahun terakhir, blockchain yang awalnya dirancang untuk aset kripto Bitcoin mendapatkan popularitas dan daya tarik di Indonesia,” katanya.
Dia menambahkan teknologi Blockchain ini diyakini masih dalam fase awal. Masih banyak diskursus yang harus dilakukan untuk mengupas teknologi ini agar bermanfaat bagi banyak orang, terutama untuk industri, pemerintah, dan kegiatan sosial.
Pimred portalkripto, Iqbal T Lazuardi, menekanan uji publik yang komprehensif diperlukan agar blockchain menjadi sistem yang ideal. Pendidikan dan literasi Blockchain juga harus ditingkatkan untuk memahami tantangan yang mungkin ditimbulkan oleh teknologi blockchain. Lingkungan kampus dianggap sebagai mitra strategis untuk membahas hal ini.
Hal ini juga mendorong civitas akademika untuk melakukan kajian akademik yang komprehensif dalam hal teknologi, regulasi, infrastruktur, ekonomi, dan sosial, terkait dengan blockchain.
Berita lainnya baca disini