KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Industri kripto di Indonesia diprediksi akan mengalami pertumbuhan yang signifikan pada tahun 2024, seiring dengan peningkatan minat masyarakat dan dukungan regulasi yang lebih jelas.
Menurut Hasan Fawzi, Dewan Komisioner Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan (ITSK), Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto (IAKD) Otoritas Jasa Keuangan, jumlah investor aset kripto mencapai 18,83 juta orang pada Januari 2024, meningkat sebesar 320.000 dibandingkan bulan sebelumnya. Nilai transaksi aset kripto juga mencapai Rp48,82 triliun sepanjang tahun tersebut.
CEO Indodax, Oscar Darmawan, menyatakan bahwa tren ini akan terus berkembang mengingat pesatnya pertumbuhan kripto di Indonesia. Dia menambahkan bahwa total transaksi kripto pada tahun 2024 diperkirakan akan melampaui tahun sebelumnya, dengan pertumbuhan hingga 33%.
Pihak berwenang juga menargetkan total transaksi mencapai Rp 800 triliun, didorong oleh halving Bitcoin dan altcoin seasons.
Oscar menyoroti potensi besar di Indonesia, terutama dengan lonjakan bonus demografi yang diharapkan pada tahun 2045. Sifat masyarakat Indonesia yang gemar mencoba hal baru dan takut ketinggalan tren dianggap sebagai pemicu utama meningkatnya transaksi kripto.
“Dukungan regulasi yang terbuka juga berperan penting dalam perkembangan industri kripto di Indonesia,” ujar Oscar dalam keterangannya, Jumat (8/3).
Pengaruh media dan artikel daring tentang halving Bitcoin juga menjadi faktor penting dalam meningkatkan minat masyarakat terhadap aset kripto.
Oscar menegaskan bahwa koin-koin seperti Ethereum juga menguat, menyebabkan fenomena altcoin seasons, yang memberikan opsi diversifikasi investasi bagi pelaku pasar.
Oscar menyatakan bahwa opsi diversifikasi ini memberi kesempatan lebih luas bagi investor untuk terjun ke dunia kripto, terutama bagi yang terbatas oleh biaya investasi.
Teknik Dollar Cost Averaging (DCA) dianggap sebagai strategi investasi yang menguntungkan, dengan fitur ‘Investasi Rutin’ yang disediakan oleh Indodax membantu investor untuk mendapatkan harga yang optimal.
Melalui fitur ini, investor dapat membeli lebih banyak aset saat harga rendah dan sedikit saat harga tinggi, menciptakan rata-rata harga pembelian yang lebih rendah secara rutin. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan potensi profit dan keuntungan bagi investor kripto di Indonesia.
By InvestasiKontan
Reporter: Noverius Laoli
Editor: Noverius Laoli
Berita lainnya baca disini