Jakarta, CNBC Indonesia – Pasar kripto bergerak variatif dalam 24 jam di tengah era suku bunga tinggi dan menjelang event empat tahunan.
Merujuk dari CoinMarketCap pada Kamis (28/9/2023) pukul 13.04 WIB, pasar kripto relatif bergerak mix. Bitcoin naik 0,62% ke US$26.413,10 dan secara mingguan melemah 2,38%.
Ethereum naik 1,18% dalam 24 jam terakhir dan dalam tujuh hari melemah tipis 0,71%.
XRP terdepresiasi 0,49% secara harian dan secara mingguan masih negatif 3,84%.
Sementara Solana menguat 1,34% dalam 24 jam terakhir meskipun secara mingguan masih ambles 3,67%.
CoinDesk Market Index (CMI) yang merupakan indeks untuk mengukur kinerja tertimbang kapitalisasi pasar dari pasar aset digital naik 0,83% ke angka 1.108,21. Open interest terdepresiasi 0,11% di angka US$23,09 miliar.
Sementara dilansir dari Alternative.me, bitcoin fear & greed index tercatat berada di posisi 46 yang mana merupakan kategori fear atau lebih tinggi sedikit dibandingkan hari kemarin (27/9/2023) yang berada di angka 44 dengan kategori fear juga.
Sedangkan fear & greed index yang dilansir dari coinmarketcap.com menunjukkan angka 39 yang menunjukkan pasar masih cukup pesimis (fear) dengan kondisi pasar kripto saat ini.
Pemberitaan terkait suku bunga dan sikap bank sentral AS (The Fed) yang kian hawkish terus meningkat dan memberikan tekanan pada risk asset termasuk kripto. Pasalnya, menurut perangkat CME FedWatch, 22,4% hasil survei menunjukkan bahwa The Fed akan menaikkan 25 bps pada November mendatang. Sementara 36,5% survei menunjukkan The Fed akan menaikkan 25 bps pada Desember 2023.
Kendati demikian, dilansir dari coindesk.com, beberapa orang berpendapat bahwa hubungan umum antara suku bunga dan bitcoin sedang tidak sesuai dengan teori, sementara yang lain percaya ada argumen bullish yang dapat dibuat mengenai berbasis bitcoin pada aspek teknisnya.
Mark Yusko, Chief Investment Officer Morgan Creek Capital Management, mengatakan bahwa semua perhatian harus tertuju pada peristiwa halving bitcoin berikutnya yang terjadi setiap sekitar empat tahun sekali.
"Musim panas kripto dimulai pada bulan Juni dan berlangsung hingga Juni mendatang. Dan itu adalah peningkatan yang lambat namun stabil kembali ke nilai wajar," katanya. "Kami memulai dengan halving, mendorong kami dari musim panas ke musim gugur. Itulah saat yang parabola ketika orang-orang menjadi gila dan membeli dengan leverage."
By CNBC Indonesia
CNBC INDONESIA RESEARCH
Berita lainnya baca disini