TEMPO.CO, Jakarta – Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Bappebti) akan meresmikan bursa kripto Indonesia yang dijadwalkan bulan ini, Juli 2023. Praktisi yang juga penulis buku ivestasi, Desmond Wira, berharap rencana tersebut benar-benar terjadi, karena sudah beberapa kali ditunda.
“Tidak lucu kalau ditunda lagi. Momen bursa kripto ini sebenarnya sudah lewat. Mestinya sudah diluncurkan satu dua tahun lalu,” ujar dia saat dihubungi pada Rabu, 12 Juli 2023.
Dia menjelaskan, saat ini tren aset kripto sudah lesu, dan sentimen positif tidak ada. Dia mencontohkan, nilai transaksi kripto dalam negeri mencapai Rp 8 triliun pada Mei 2023 atau menurun 23,8 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai Rp 10 triliun.
Sehingga, menjelang peresmian bursa kripto Indonesia, dia berharap semua sudah siap. “Sarana dan prasarana harus benar-benar siap,” tutur Desmond.
Senada dengan Desmond, Direktur Utama PT Laba Forenxindo Berjangka, Indrahim Assuaibi pun berharap peluncuran bursa kripto ini tidak lagi ditunda. Apalagi dengan semua komponen bursa yang telah ada dan siap. Perbaikan-perbaikan, kata dia, bisa dilakukan semari berjalan.
“Kita lihat ada pertumbuhan signifikan masyarakat yang melakukan transaksi di aset kripto sudah melebihi 16 juta orang. Ini perlu wadah. Apakah nanti diubah lagi oleh OJK, tidak apa-apa,” tutur dia.
Kepala Bappebti Didid Noordiatmoko menjelaskan, setelah bursa kripto dirilis, semua transaksi melalui bursa tersebut. “Kami kemarin sudah menyepakati tata tertib bursa. Jadi proses know your customer (KYC) dan segala macam sudah diatur di situ,” kata dia.
Adapun perdagangannya, kata dia, nanti akan melalui aplikasi masing-masing yang sudah terintegrasi. Bappebti pun sudah melakukan tes integrasinya. Koin kripto yang dijual, Didid berujar, Bappebti inginnya lokasl.
Namun, koinnya tetap mengikuti perkembangan pasar internasional, termasuk soal harga. Asalkan koinnya itu sudah disetujui Bappebti. “Bisa jadi antar pedagang juga tidak selalu sama. Nanti call-nya mana yang menguntungkan,” tutur Didid.
Jika harga anjlok, dia melanjutkan, bisa dilakukan suspensi. Namun, jika itu hanya karena kondisi pasar, maka bisa dilanjutkan. Selain itu, Didid juga berharap tidak ada pihak yang mempermainkan harga aset kripto. Karena bisa saja seolang-olang orang tersebut main, padahal bukan.
“Nanti baru dilihat, kalau pasarnya memang begitu maka akan dilepas lagi. Tapi kalau karena pihak lain yang mau mempermainkan harga ya tidak bisa,” tutur Didid. Dia pun menjelaskan persiapan menjelang peluncuran bursa kripto.“Sudah siap, akan kami luncurkan.”
By Tempo
Reporter: Moh. Khory Alfarizi
Editor: Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Berita lainnya baca disini