KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kripto perlahan menjelma jadi pilihan utama aset investasi masyarakat Indonesia. Pertumbuhan jumlah pengguna kripto terus meningkat salah satunya berkat regulasi yang lebih jelas.
CEO Tokocrypto Yudhono Rawis melihat, minat masyarakat terhadap aset kripto tetap tinggi meskipun ada penurunan nilai transaksi dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat masih memiliki keyakinan kuat terhadap masa depan aset kripto.
Dari periode Januari–Agustus 2023, total transaksi kripto yang tercatat oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencapai Rp 86,45 triliun. Jumlah tersebut anjlok 65,32%yoy dari nilai transaksi pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 249,3 triliun.
Transaksi kripto terus merosot, setelah mencapai puncaknya pada tahun 2021 yang saat itu mencapai Rp 859,5 triliun. Pada tahun 2022, nilai transaksi kripto melanjutkan penurunan dengan angka transaksi hanya Rp 306,4 triliun.
Nilai transaksi kripto di dalam negeri selama beberapa tahun terakhir dinilai terus menunjukkan tren penurunan akibat berbagai sentimen negatif antara lain keruntuhan pasar kripto global.
Namun, saat ini pasar perlahan pulih dengan catatan nilai transaksi aset kripto meningkat secara bulanan sebesar 13,5% secara buulanan menjadi Rp 10,64 triliun selama Agustus 2023. Di sisi lain, minat masyarakat terhadap perdagangan aset kripto tetap kuat.
Menurut data Kementerian Perdagangan, jumlah pelanggan kripto mencapai 17.789.974 orang dengan tambahan 119.410 pelanggan dalam satu bulan terakhir. Jumlah penambahan pelanggan hingga Agustus 2023 ini menunjukkan peningkatan jumlah pelanggan sebesar 466.382 setiap bulannya.
“Meskipun nilai transaksi kripto di Indonesia mengalami fluktuasi, minat masyarakat terhadap aset kripto terus berkembang,” ungkap Yudho dalam siaran pers, Kamis (21/9).
Menurut Yudho, kripto merupakan alternatif investasi yang menarik sehingga banyak masyarakat tertarik mencobanya. Aset kripto telah menjelma menjadi salah satu pilihan investasi yang menarik saat kondisi ekonomi penuh ketidakpastian.
Dorongan untuk mengembangkan aset kripto ini selaras dengan data dari Center of Economic and Law Studies (Celios). Berdasarkan riset Celios, salah satu dari tiga produk investasi utama yang dimiliki masyarakat Indonesia saat ini adalah aset kripto dengan proporsi mencapai 21,1%.
Selain itu, Yudho melihat peran penting regulasi yang semakin jelas telah mendukung pertumbuhan pasar kripto di Indonesia. Regulasi yang lebih jelas dan terstruktur membantu menciptakan lingkungan perdagangan yang lebih aman dan terpercaya.
“Ini memberikan kepercayaan kepada masyarakat untuk berinvestasi dan bertransaksi dengan aset kripto tanpa banyak keraguan,” tambahnya.
Dengan minat yang terus meningkat dan dukungan dari regulasi yang semakin baik, pasar aset kripto di Indonesia masih memiliki potensi pertumbuhan yang signifikan di masa depan. Yudho berharap bahwa industri ini akan terus berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat serta ekonomi Indonesia secara keseluruhan.
By Investasi Kontan
Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Berita lainnya baca disini