KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Harga Bitcoin menguat menjelang penutupan bulan April 2024 di tengah sentimen pasar kripto menantikan dibukanya perdagangan ETF di Hong Kong, sekaligus menantikan keputusan dan arah kebijakan suku bunga AS (FOMC).
Sementara perdagangan ETF Bitcoin spot di AS minggu lalu diakhiri dengan arus keluar menandai arus keluar selama tiga minggu berturut-turut.
BTC masih terhitung turun sebesar 10% sejak awal perdagangan April 2024. Sementara, Bitcoin menguat 0,80% selama 24 jam terakhir menjadi US$ 62.839 pada Selasa (30/4) pukul 15.28 WIB.
Altcoin memecoin juga ikut menguat dalam 24 jam terakhir, seperti PEPE menguat 4,24%. Adapun total kapitalisasi pasar aset kripto juga naik 0,56% menjadi US$ 2,33 triliun.
Secara teknikal, jika BTC dapat melewati MA-20, maka potensi menuju ke MA-50 di sekitar US$ 66.900. Apabila mengalami rejection MA-20, maka BTC potensi kembali turun ke support US$ 60.000.
Financial Expert Ajaib Kripto Panji Yudha mengatakan, pekan ini komunitas kripto sangat menantikan acara industri penting karena Hong Kong siap meluncurkan perdagangan spot Bitcoin dan dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) hari ini.
Ada tiga perusahaan manajemen aset, yaitu China Asset Management, Bosera Asset Management, dan Harvest Global Investments, yang diperkirakan akan meluncurkan ETF kripto melalui anak perusahaan mereka di Hong Kong di Bursa Efek Hong Kong (HKEX).
“Acara ini akan menandai tonggak sejarah lainnya dalam pengembangan produk investasi kripto dan ETF yang teregulasi di seluruh dunia, menyusul peluncuran bersejarah ETF Bitcoin spot di Amerika Serikat pada Januari 2024 lalu,” tulisnya dalam riset, Selasa (30/4).
Sementara, peristiwa ekonomi utama minggu ini akan berlangsung pada hari Rabu (1/5), ketika The Fed dijadwalkan merilis pengumuman suku bunga terbarunya. Pelaku pasar memperkirakan bank sentral AS tidak akan mengubah fed funds rate dari kisaran tertinggi dalam dua dekade terakhir yaitu 5,25% menjadi 5,50%.
Menurutnya, kekhawatiran akan suku bunga AS yang lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama adalah beban terbesar pada Bitcoin dalam beberapa sesi terakhir.
“Ini mengingat bahwa pasar aset kripto yang lebih luas biasanya mendapatkan keuntungan dari lingkungan dengan suku bunga rendah dan likuiditas tinggi,” kata Panji.
Pada bulan April, Powell menyatakan, poin-poin data terbaru tidak memberikan keyakinan yang lebih besar bahwa inflasi secara berkelanjutan diturunkan ke tingkat target The Fed sebesar 2%. Justru, kata Panji, menambahkan kemungkinan akan memakan waktu lebih lama dari yang diharapkan untuk mencapai keyakinan tersebut.
Para petinggi bank sentral AS waspada terhadap penurunan suku bunga yang terlalu cepat. Sebab, tanda-tanda kenaikan harga yang terus-menerus, ketahanan pasar tenaga kerja, dan aktivitas ekonomi AS yang kuat secara keseluruhan.
Pelaku pasar memperkirakan bahwa pemotongan suku bunga acuan The Fed diperkirakan akan terjadi pada bulan September nanti. Menurut FedWatch Tool yang diawasi ketat oleh CME Group. Dimana terdapat peluang penurunan 44,4% untuk penurunan suku bunga sebesar 0,25 bps atau 0,25%.
By Investasi Kontan
Reporter: Sugeng Adji Soenarso
Editor: Khomarul Hidayat
Berita lainnya baca disini